LOGO diperta
Beranda > Artikel > Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (Gap) Cabai Di Kelompok Tani Ber…
Artikel

SEKOLAH LAPANG GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) CABAI DI KELOMPOK TANI BERIUK PACU II DESA OMBE BARU KECAMATAN KEDIRI

Posting oleh dipertalobar - 18 Agu 2022 - Dilihat 86 kali
Kamis, 18 Agustus 2022
Oleh : Anis Dwi Wulandari, SP

Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar sangat besar dan luas, dengan rata-rata konsumsi cabai 5 kg/kapita/tahun, dan 90% cabai dikonsumsi dalam bentuk segar. Harga cabai di pasar bebas relative lebih baik dibanding dengan sayuran lainnya, demikian juga harga kontrak dengan industry makanan jadi yang cukup tinggi. Tantangannya adalah bagaimana caranya agar produksi cabai terus meningkat tetapi tetap memiliki kualitas yang bagus dan tetap ramah lingkungan.

Untuk menghasilkan cabai yang berkualitas, aman konsumsi, ramah lingkungan, aman bagi pekerja serta memiliki produktivitas tinggi harus dimulai dari sejak penyediaan benih, persiapan lahaan, penanaman,pemeliharaan tanaman dan pemanenan yang baik daan benar, sehingga dibutuhkan budidaya cabai yang sesuai dengan Good Agriculture Practices (GAP) yang mengedepankan keamanan pangan dengan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia untuk beralih ke pupuk kandang/kompos dan pestisida nabati (organic) sehingga dapat mengurangi biaya produksi.

Pengembangan hortikultura kedepan salah satunya diarahkan pada pengembangan hortikultura yang berorientasi lingkungan. Penggunaan input produksi anorganik perlu diimbangi dengan pengembangan system produksi ramah lingkungan. Petani perlu mendapat pendampingan dan pelatihan penerapan system produksi ramah lingkungan terutama dalam menghasilkan bahan organic secara mandiri, melaksanakan tatacara budidaya yang baik, serta pengendalian hama secara terpadu.

Untuk mewujudkan tujuan diatas maka sangat penting untuk dilakukan pemberdayaan dan pembinaan petani di tingkat hulu sebagai pondasi untuk menghasilkan produk hortikultura sesuai dengan tujuan pengembangan hortikultura. Menyadari hal tersebut pembinaan dalam upaya meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam melaksanaan budidaya yang ramah lingkungan, ramah pekerja dan menghasilkan produk yang aman konsumsi maka perlu dilaksanakan pembinaan yang berkelanjutan melalui SL-GAP Cabai.

Ruang lingkup GAP sayuran meliputi : Manajemen Usaha Produksi, Lahan dan Media Tanam, Benih, Penanaman, Pemeliharaan, Pemupukan, Perlindungan Tanaman, Irigasi/Fertigasi, Panen, Pasca Panen,  Penanganan Limbah, Kesehatan, Keamanan dan Kesejahteraan Pekerja dan Kepedulian Lingkungan. Manajemen usaha produksi meliputi : pencatatan dan dokumentasi, evaluasi internal, penanganan kemampuan pelaku usaha dan penaganan keluhan. Seperti kita ketahui, para petani kita jarang sekali atau bahkan tidak pernah melakukan pencatatan dalam melaksanakan usaha taninya sehingga bila ada komplain dari pihak konsumen, para petani tidak dapat membela diri bahwa mereka telah melaksanakan usaha taninya sesuai dengan GAP melalui pencatatan usahanya. Oleh karena itu pencatatan usaha dalam GAP merupakan hal yang diwajibkan.

Sasaran SL GAP Cabai ini dilaksanakan di Kelompok Tani Beriuk Pacu II Desa Ombe Baru Kecamatan Kediri dengan jumlah peserta 15 orang dengan pertemuan sebanyak 5 kali dimulai dari tanggal 21 Juli 2022 hingga 18 Agustus 2022 setiap hari Kamis. Kelompok tani ini dipilih karena sesuai dengan lokasi bantuan pengembangan kawasan cabai di Kabupaten Lombok Barat, sehingga dapat berkesinambungan anatara bantuan saprodi dengan peningkatan Sumber Daya Manusianya.

Pemandu Lapang kegiatan SL GAP Cabai ini berasal dari penyuluh pertanian yang berpengalaman dalam usaha tani cabai, Koordinator POPT Kabupaten Lombok Barat, serta Pejabat Fungsional di lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat. Dalam upaya untuk memperkuat pengetahuan petani selain disampaikan materi secara lisan kegiatan SL GAP ini juga dilakukan pengamatan agroekosistem, praktek pembuatan PGPR, Pesnab serta dinamika kelompok dan presentasi dari kelompok.

Kegiatan SL GAP ini ditutup oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan & Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat Ir. Hj. Shufiana Amini mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat. Dalam kesempatan ini juga diserahkan secara simbolis sertifikat bagi peserta dan pemandu lapang.