Pengamatan keliling atau patrol bertujuan untuk mengetahui dan menghimpun informasi tentang luas pertanaman terserang OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), luas pengendalian, luas areal waspada dan luas kerusakan tanaman akibat DPI (Dampak Perubahan Iklim), serta penggunaan dan penyimpanan bahan pengendali (pestisida).
 

Pengamatan dilaksanakan secara berkala dengan menjelajahi wilayah pengamatan bedasarkan hasil pengamatan petak tetap dan informasi dari petani/kelompok tani/petani pemandu/ petani pengamat, Penyuluh atau sumber lain yang layak dipercaya. Informasi digunaman untuk menentukan daerah yang diduga terserang OPT/terkena DPI dan pengamatan difokuskan di wilayah tersebut. Apabila tidak diperoleh informasi maka penentuan daerah pengamatan didasarkan pada kerentanan varietas terhadap OPT, Peta sebaran OPT, peta daerah rawan dpi, umur tanaman dan jarak terhadap sumber serangan atau daerah yang terkena DPI.
 

Pengamatan di areal yang diudga terserang OPT/terkena DPI dilakukan pada persemaian dan pertanaman. Variabel yang diamati adalah luas persemaian/pertanaman, intensitas serangan, kepadatan populasi OPT, musuh alami, terkena DPI, umur persemaian/pertanaman varietas serta luas pengendalian.
 

Implementasi dari semua ini pada hari Selasa, 27 Februari 2024 tim BPP Kuripan bersama POPT setempat melakukan pengawalan terkoordinasi terhadap pengurus dan anggota poktan MULAI SADAR Desa Kuripan Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat dalam melakukan pengamatan di areal masing-masing dengan  menjelajahi pertanaman dengan cermat. Mengumpulkan data tentang kondisi tanaman dan secara aktif melaporkan temuan mereka setelah melakukan pengamatan dengan teliti, berkumpul untuk berdiskusi, mereka melaporkan kondisi terkini pertanaman dan membahas rencana tindak lanjut yang perlu dilakukan. Diskusi ini penting untuk mengambil langkah langkah yang tepat dalam menghadapi masalah yang muncul, serta merumuskan strategi yang lebih baik untuk keberlanjutan pertanian.
 

BPP KURIPAN BERUBAH PENYULUH SAHABAT PETANI